25 Juni 2025 - 11:43
Source: ABNA
Gerakan Ansarullah Yaman: Iran Melawan Agresi Israel dengan Heroik

Juru bicara gerakan Ansarullah Yaman mengatakan: "Perlawanan heroik Iran terhadap agresi Israel telah memberikan harapan kepada umat bahwa mereka dapat menghadapi musuh dan tidak menyerah pada kondisinya."

Menurut laporan dari Kantor Berita Internasional AhlulBayt (AS) – Abna – "Mohammed Abdulsalam", juru bicara gerakan Ansarullah Yaman, bereaksi terhadap penetapan gencatan senjata sementara antara Iran dan rezim Zionis.

Pada awal pidatonya, ia mengatakan: "Kami mengucapkan selamat kepada Iran, kepemimpinannya, rakyatnya, dan tentaranya karena telah melancarkan perang 12 hari dengan segenap kekuatan, keberanian, dan kemampuannya, disertai dengan pengorbanan besar. Ini adalah harga dari keinginan untuk kemerdekaan, kebebasan, dan posisi prinsipil dalam masalah Palestina. Serangan rudal harian dan merusak terhadap rezim ini adalah halaman kehormatan dalam rekam jejak Iran sebagai negara Islam pertama yang dengan arsenalnya menghadapi musuh yang dipersenjatai dengan senjata Barat paling modern. Pertempuran ini bukan hanya dengan Israel, yang merupakan pangkalan Amerika yang maju, tetapi juga dengan Amerika dan negara-negara Barat lainnya yang berpihak pada para agresor."

Juru bicara gerakan Ansarullah Yaman menekankan: "Kepatuhan Iran pada hak-hak nuklir damainya dan posisi prinsipilnya menegaskan kegagalan musuh dalam mencapai tujuan yang dinyatakan, dan kejahatannya terhadap personel ilmiah dan militer serta pengeboman berbagai pusat tidak akan mencapai tujuannya untuk mencegah pelaksanaan hak-hak sah Iran. Perlawanan heroik Iran terhadap agresi Israel telah memberikan harapan kepada umat bahwa mereka dapat menghadapi musuh dan tidak menyerah pada kondisinya. Ini juga telah mengirimkan pesan kuat bahwa agresi di wilayah tersebut tidak akan tanpa biaya, dan Israel tidak dapat melakukan pertempuran apa pun tanpa dukungan AS."

Mohammed Abdulsalam menambahkan: "Apa yang akan menjaga kedaulatan negara-negara di kawasan dan mengembalikan kredibilitas mereka adalah jika mereka meninggalkan arena konflik, bersatu dalam satu kata, dan menyadari bahwa mereka semua terancam oleh entitas yang ingin digunakan Amerika sebagai tongkat berat untuk memukul setiap negara yang mendambakan kekuasaan, kehormatan, dan kemerdekaan."

Your Comment

You are replying to: .
captcha